● online
Warning: Invalid argument supplied for foreach() in /home/u6914662/public_html/mtmsolusindo.com/wp-content/themes/lapax-per/header.php on line 180
DPP Dasar Pengenaan Pajak PPh 21: Panduan Lengkap
Pajak Penghasilan Pasal 21 (PPh 21) merupakan pemotongan pajak yang dilakukan terhadap penghasilan pegawai, baik yang berupa gaji, upah, honorarium, tunjangan, dan berbagai bentuk pembayaran lainnya sehubungan dengan pekerjaan yang dilakukan. Dalam konteks ini, penting untuk memahami Dasar Pengenaan Pajak (DPP) agar perhitungan PPh 21 menjadi akurat.
Pengertian DPP PPh 21
DPP PPh 21 adalah nilai penghasilan bruto yang telah dikurangi dengan berbagai komponen pengurang penghasilan. Adapun komponen pengurang tersebut di antaranya:
- Biaya jabatan.
- Iuran pensiun.
- Iuran THT (Tabungan Hari Tua).
- Iuran JHT (Jaminan Hari Tua).
Komponen Penghasilan yang Termasuk DPP
Secara umum, semua penghasilan yang diterima wajib pajak termasuk dalam DPP, di antaranya:
- Gaji
- Upah
- Honorarium
- Bonus
- Tunjangan (tunjangan jabatan, tunjangan PPh 21, tunjangan lain).
- Pesangon atau uang penggantian hak.
- Tantiem dan gratifikasi.
- Uang cuti.
- Premi asuransi yang dibayar oleh perusahaan.
- Penerimaan dalam bentuk natura dan kenikmatan.
Beberapa poin penting perlu diperhatikan berkaitan dengan komponen-komponen penghasilan PPh 21, antara lain:
-
Penerimaan dalam Bentuk Natura dan Kenikmatan
Penerimaan dalam bentuk natura dan kenikmatan adalah penghasilan dalam bentuk selain uang, termasuk fasilitas yang diberikan oleh pemberi kerja seperti tempat tinggal, kendaraan, dan lain sebagainya. Nilai natura dan kenikmatan ini termasuk dalam penghasilan bruto dan DPP PPh 21.
-
Tunjangan PPh 21
Tunjangan PPh 21 umumnya diberikan oleh pemberi kerja setiap bulannya. Namun, tunjangan ini hanya bersifat sebagai pembayaran pajak sementara dan dihitung kembali di akhir tahun sehingga tetap termasuk dalam DPP PPh 21.
-
Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP)
PTKP adalah pengurang penghasilan neto untuk menghitung Penghasilan Kena Pajak (PKP). PTKP tidak termasuk sebagai pengurang penghasilan bruto dalam perhitungan DPP.
Cara Menghitung DPP
-
Menentukan Penghasilan Bruto
Tentukan seluruh penghasilan yang diterima seorang karyawan dalam satu bulan (dalam bentuk uang, tunjangan, fasilitas, dll.).
-
Mengurangi Penghasilan Bruto dengan Pengurang Penghasilan
Pengurang penghasilan dalam bentuk biaya jabatan, iuran pensiun, dan iuran Jaminan Sosial Tenaga Kerja (BPJS) dikurangkan dari penghasilan bruto.
-
DPP Siap Dihitung
Hasil akhir dari langkah sebelumnya adalah DPP yang siap digunakan sebagai dasar perhitungan PPh 21.
Contoh Kasus Perhitungan DPP PPh 21
Pak Budi memiliki penghasilan bruto sebesar Rp15.000.000 dalam satu bulan dengan komponen-komponen sebagai berikut:
- Biaya Jabatan: Rp500.000
- Iuran Pensiun: Rp300.000
- Iuran THT: Rp100.000
- Iuran JHT: Rp200.000
Maka, DPP PPh 21 Pak Budi adalah:
Rp15.000.000 – Rp500.000 – Rp300.000 – Rp100.000 – Rp200.000 = Rp13.900.000
Catatan Penting
Peraturan perpajakan mungkin mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Sangat disarankan untuk selalu mengecek peraturan terbaru demi memastikan kepatuhan dan terhindar dari kesalahan.
DPP Dasar Pengenaan Pajak PPh 21: Panduan Lengkap
Proses stock opname atau audit persediaan dapat menjadi tugas yang rumit, terutama jika terdapat perbedaan antara persediaan fisik dan data... selengkapnya
Mungkin bagi sebagian orang, “Thermal Printer” merupakan benda asing yang tidak diketahui apa definisi dan kegunaannya. Tapi, di telinga para... selengkapnya
Berikut merupakan buku panduan atau manual book autoCount yang dibuat oleh tim MTM: (Klik link di bawah ini) AutoCount Book... selengkapnya
Aset tetap adalah salah satu konsep penting dalam akuntansi dan laporan keuangan. Dalam operasi bisnis, aset tetap memiliki peran vital... selengkapnya
Untuk customer yang sudah kami lakukan instalasi dan training program Autocount antara lain adalah : 1. Restoran Kungfu Wok Muara... selengkapnya
Laporan stock opname adalah laporan yang digunakan untuk memonitor dan memperbaharui persediaan barang di suatu tempat, seperti gudang, apotek, perpustakaan,... selengkapnya
Di era seperti sekarang, semua usaha/bisnis dimudahkan dengan adanya teknologi dan internet. dengan teknologi dan internet semua yang sulit dapat... selengkapnya
Tanggung Jawab Tim Pemeriksa Tanggung jawab kami adalah untuk melakukan proses pemeriksaan terhadap validitas dan realisasi ketersediaan barang yang terdapat... selengkapnya
ZEBRA GC420t merupakan printer barcode yang menggunakan teknologi cetak thermal transfer dan direct thermal dengan area cetak maksimal 4″ (104MM).... selengkapnya
Jual Label untuk Retail, Industri, Perkantoran dimulai dari bahan label semi coated, laminasi, yupo, dll. Selain itu kami juga menyediakan… selengkapnya
*Harga Hubungi CSspesifikasi Handheld POS Sunmi V2: OS android 7.1 battery 7.6V/2580 mAh adapter input AC 100-240V, Output 5V/2A Memory: 1GB RAM… selengkapnya
Rp 3.200.000Alat yang digunakan agar customer dapat memanggil waiter baik untuk kebutuhan tambahan makanan atai permintaan bill.
Rp 5.500.000Print Id card Dapat print ID Card single side color = Rp. 5.000,- sudah dengan data, minimal 250 kartu. Untuk… selengkapnya
Rp 5.000Disewakan scanner 2D fix table untuk keperluan registrasi via handphone, sewa mesin kasir point of sale maupun untuk event lainnya.
Rp 200.000TDP-225W adalah printer wristband andal dengan teknologi Direct Thermal yang dirancang untuk kebutuhan cetak wristband di berbagai industri, seperti rumah… selengkapnya
*Harga Hubungi CSDiviPRO adalah sistem logistik dan operasional canggih yang dirancang untuk mendukung bisnis ritel dengan menyediakan solusi manajemen yang terpusat. Dengan… selengkapnya
*Harga Hubungi CSspesifikasi Sunmi V2s Smart Mobile Terminal: Feature Label & Classic Standard Label & NFC Label & Scanner Model Approved T5940… selengkapnya
Rp 4.500.000 Rp 5.000.000Printer barcode industrial dengan harga terjangkau. Postek I series dibuat dari bahan full metal, Dilengkapi Thermal Head dan komponen perangkat… selengkapnya
Rp 11.500.000
Saat ini belum tersedia komentar.